Rabu, 20 Juni 2022 Museum BPK RI bersama Dewan Kesenian Kota Magelang, komunitas Pinggir Kali, komunitas Kota Toea, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang dan Arvi Multimedia menyelenggarkan acara bertajuk Bedah Buku Mencari Indonesia 4. Bertempat di open stage Museum BPK RI, kegiatan ini juga disiarkan secara hybrid melalui Zoom Meeting dan Live Streaming YouTube.
“Mencari Indonesia 4: Dari Raden Saleh Sampai Ayu Utami” merupakan buku seri ke empat karya Riwanto Tirtosudarmo yang dikenal sebagai seorang peniliti sosial budaya dan sorang demografer politik pertama di Indonesia. Tiga buku pendahulunya yaitu Mencari Indonesia 1: Demografi Politik Pasca Suharto, Mencari Indonesia 2: Batas-Batas Rekayasa Sosial, dan Mencari Indonesia 3: Esai-Esai Masa Pandemi merupakan kumpulan tulisan tentang berbagai isu demografi politik di Indonesia.
Sedikit berbeda dari buku-buku sebelumnya, Mencari Indonesia 4 merupakan kumpulan biografi dan pandangan dari 67 tokoh intelektual, akademisi, tokoh sejarah dan para penggerak perubahan sosial, budaya dan politik di Indonesia sejak zaman kolonial hingga sekarang. Tokoh-tokoh dalam buku ini disusun sesuai abjad, mulai dari tokoh yang berinisial A hingga yang terakhir berinisial W. Tokoh Raden Saleh yang menjadi sub-judul dari buku ini adalah satu-satunya tokoh yang berinisial R, sedangkan tokoh Ayu Utami adalah tokoh yang bertempat diurutan ke-13.
Sebelum sesi pembahasan, Riwanto memberikan kata-kata pembuka mengenai latar belakang penulisan seri buku Mencari Indonesia. Ia mendapatkan kata Mencari Indonesia dari seorang pengungsi yang berasal dari Timor Timur. Pada tahun 1999 terjadi konflik antara Indonesia dengan Timor Timur yang menyebabkan kerusukan dan banyak rakyat yang mengungsi. Pada saat itu salah seorang pengungsi yang terlunta-lunta mengatakan bahwa ia sedang mencari Indonesia dan dari situlah Riwanto mengutip kata Mencari Indonesia dan menjadikannya sebagai judul seri buku yang ia tulis.
Adapun pembahas buku Mencari Indonesia 4 terdiri dari lima orang, salah satunya Peter Carey. Ia adalah sejarawan dan penulis berkebangsaan Inggris yang mengkhususkan dalam sejarah modern Indonesia utamanya Jawa. Pada kesempatan pembahasannya, ia merupakan satu-satunya pembahas yang hadir melalui Zoom Meeting.
“Benang merah bagi saya dari buku ini adalah bahwa kemajemukan dari tokoh yang hadir dari Raden Saleh sampai Ayu Utami mencerminkan kekayaan di dalam budi pekerti dan karakter bangsa Indonesia. Sesuatu yang sangat memukau sekali.” jelas Peter.
Empat pembahas lainnya yang hadir secara langsung di Museum BPK RI adalah Sutanto Mendut (budayawan pendiri Komunitas Lima Gunung), Sitras Anjilin (budayawan dan dalang wayang), Joash Tapiheru (dosen ilmu politik dan pemerintahan UGM), dan Yetty Setiyaningsih (ketua Ikatan Arsitek dan Lanskap Indonesia Jawa Tengah). Sesi pembahasan buku dipandu oleh moderator Danu Wiratmoko. Sepanjang acara, para peserta bedah buku dapat menikmati selingan hiburan musikalisasi puisi oleh Munir Syalala. Bagi yang ingin membeli buku, disediakan juga booth khusus untuk membeli buku baik buku fisik maupun versi elektronik dengan harga spesial sekaligus berkesempatan mendapatkan tanda tangan penulis.