Museum BPK RI turut berkontribusi aktif dalam pembuatan konten pembelajaran untuk Mata Diklat Sejarah, Kedudukan, dan SOTK BPK RI yang merupakan bagian dari program Diklat Orientasi Ke-BPK-an Tahun 2025. Proses perekaman konten ini dilakukan pada Jum’at, (23/5) di Badan Diklat PKN BPK RI Jakarta. Konten pembelajaran ini dikemas dalam bentuk video dan podcast, yang bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai sejarah dan peran strategis BPK RI kepada para peserta diklat.

Kepala Museum BPK RI, Sutriono, selaku narasumber mengungkapkan materi yang dibahas diawali dengan narasi cikal bakal dan jejak historis lahirnya BPK RI sehingga dapat berdiri dan berkantor pertama kali di Kota Magelang.

“Di tengah situasi yang tidak menentu pada awal kemerdekaan, para pendiri bangsa telah memiliki visi jauh ke depan bahwa BPK harus segera dibentuk sebagai institusi penting dalam menjaga kesempurnaan tata usaha perbendaharaan negara. Ini semua dijelaskan dalam Surat Kementerian Keuangan No. 003-21-42 tanggal 10 Desember 1946 dan kita semua perlu memahaminya,” jelasnya.

Lebih jauh, Sutriono menekankan bahwa berbagai koleksi-koleksi yang tersimpan di Museum BPK RI merupakan cultural material yang merekam dinamika sejarah dan nilai-nilai pada masa lalu. Ia mencontohkan, salah satu koleksi yang menarik adalah mesin ketik tua yang digunakan dalam aktivitas perkantoran BPK RI tahun 1947 di Magelang.

“Anak-anak zaman sekarang heran melihat bagaimana dulu orang harus mengetik dengan tekanan keras. Jika salah mengetik, mereka harus mengulang dari awal. Ini sangat berbeda dengan kemudahan teknologi saat ini. Hal-hal ini yang kita sampaikan bahwa setiap masa punya tantangannya sendiri,” ujarnya.

Melalui narasi yang inspiratif dan berbasis sejarah, konten pembelajaran ini diharapkan dapat menumbuhkan kebanggaan dan nilai keteladanan dari generasi terdahulu kepada generasi muda masa kini. Pada akhirnya, esensi pembuatan konten ini adalah membangun pemahaman yang lebih kuat terhadap peran dan nilai strategis BPK RI dalam pemeriksaan keuangan negara.