Museum opening hours: 9AM to 3PM. Buka Setiap Hari

Sarasehan dan Sosialisasi “Museum sebagai Media Pembelajaran”

Selasa, 25 Februari 2020, Museum BPK RI menyelenggarakan acara Sarasehan dan Sosialisasi “Museum sebagai Media Pembelajaran” di Aula Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Provinsi Jawa Tengah di Magelang. Acara ini bertujuan untuk lebih mempererat hubungan kerja sama antara Museum BPK RI dengan stakeholder, mengenalkan Museum BPK-RI sebagai sarana edukasi dan rekreasi, serta mengenalkan pentingnya peranan museum sebagai media pembelajaran dalam dunia pendidikan. Selain itu, acara tersebut diselenggarakan juga sebagai ungkapan terima kasih kepada stakeholder yang telah turut membantu meramaikan dan menyukseskan program-program Museum BPK di sepanjang tahun 2019.

Acara sarasehan dan sosialisasi “Museum sebagai Media Pembelajaran” ini  diawali dengan sambutan sekaligus paparan terkait capaian Museum BPK RI pada tahun 2019 oleh Kepala Museum BPK RI, Dicky Dewarijanto. Dalam kesempatan tersebut, Dicky antara lain memaparkan capaian jumlah kunjungan sebanyak 62.792 pengunjung, prestasi museum dengan memperoleh penghargaan Juara 1 Abhiwara kategori Daya Tarik Wisata yang dikelola oleh Pemerintah, serta rencana kegiatan sepanjang tahun 2020. Di akhir paparannya, Kepala Museum BPK RI mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan stakeholder selama ini terhadap Museum BPK RI dan berharap agar jalinan kerja sama ini akan semakin erat di kemudian hari.

Selanjutnya, Sosialisasi “Museum sebagai Media Pembelajaran” dengan narasumber Sugeng Priyadi, S.E., Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang. Dalam kesempatan ini, Sugeng antara lain memaparkan bahwa museum merupakan media pembelajaran sejarah, karakter/nilai/kepribadian/Pancasila, wawasan kebangsaan, pengetahuan umum, dan sebagainya. Museumadalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat.

Dalam keterkaitannya dengan media pembelajaran, museum berfungsi untuk menjaga agar kisah sejarah dan hikmah di balik kisah tidak hilang, pengelola museum harus mampu bercerita bukan hanya koleksi apa saja yang ada di museum,  tetapi juga harus bisa bercerita mengapa, bagaimana, untuk apa, dan untuk siapa sehingga setelah selesai berkunjung ke museum pengunjung dapat membawa kesan dan pesan untuk pembangunan karakter kepribadian.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh para peserta. Adapun peserta pada acara tersebut terdiri dari perwakilan beberapa Satuan Kerja Pemerintah Kota Magelang, kepala-kepala sekolah/guru, komunitas, media, serta museum di Kota dan Kabupaten Magelang.