Museum opening hours: 9AM to 3PM. Buka Setiap Hari

Museum BPK RI Selenggarakan Workshop Konservasi Batu

Salah satu koleksi cagar budaya Museum BPK RI adalah lingga-yoni. Lingga merupakan simbol dari organ maskulin, sedangkan yoni adalah simbol organ feminin. Penyatuan lingga dan yoni merupakan lambang kesuburan yang akan menghasilkan energi penciptaan atau munculnya kehidupan baru (kelahiran). Lingga-yoni yang merupakan cagar budaya perlu dirawat dan dilestarikan. Terkait hal ini, Museum BPK RI menyelenggarakan workshop konservasi batu yang bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan pegawai museum dalam pelaksanaan konservasi lingga-yoni.

Workshop konservasi batu yang dilaksanakan pada Sabtu, 2 Oktober 2021 ini diikuti oleh seluruh pegawai Museum BPK RI. Ari Swastikawati, Koordinator Aspek Pengembangan Balai Konservasi Borobudur, diundang sebagai narasumber. Workshop ini dibuka dengan sambutan Kepala Museum BPK RI, Dicky Dewarijanto. Beliau mengharapkan workshop ini dapat menambah wawasan dan keterampilan pegawai museum dalam merawat koleksi lingga-yoni.

Ari menjelaskan batu sebagai koleksi perlu dikonservasi karena seiring berjalannya waktu dapat terjadi degradasi yang menimbulkan kerusakan dan pelapukan. Ari menambahkan faktor penyebab terjadinya kerusakan dan pelapukan, yaitu faktor internal (sifat karakteristik batu), faktor eksternal (cuaca, organisme, manusia), biotik (algae, lumut, lichen/jamur, dll), dan abiotik (faktor alam seperti bencana, cuaca, polusi udara). Ari juga menyatakan ada tiga teknik konservasi batu. Yang pertama adalah pembersihan. Pembersihan ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu pembersihan basah, pembersihan kering, dan pembersihan menggunakan bahan kimia. Teknik konservasi yang kedua adalah perbaikan. Perbaikan dapat dilakukan dengan penambalan, penyambungan, kamuflase, dan konsolidasi. Pengawetan merupakan teknik konservasi batu yang ketiga. Pengawetan dapat dilakukan dengan mengaplikasikan bahan herbisida dan bahan water repellent.

Menanggapi pemaparan materi yang diberikan oleh Ari, peserta sangat antusias memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menarik. Pada kesempatan yang sama, dilakukan praktik pembersihan koleksi lingga-yoni di Museum BPK RI. Praktik ini dipimpin dan diarahkan langsung oleh Ari. Praktik pembersihan basah lingga-yoni dilakukan oleh para peserta dengan penuh semangat.