Apakah sejarah harus ditulis? Seberapa penting menulis sejarah? Kemampuan apa yang harus dimiliki untuk menulis sejarah? Untuk menjawab pertanyaan ini, Museum BPK RI menyelenggarakan webinar “Rekam Jejak Menulis Sejarah.” Kegiatan ini diadakan pada Rabu, 28 Juli 2021 melalui aplikasi Zoom Meeting. Sebagai narasumber kegiatan ini adalah Asep Kambali (Sejarawan Indonesia) dengan moderator Puput Dwi Aprilia Puspitasari (Jurnalis Jawa Pos Radar Semarang).
Webinar ini diikuti oleh pegawai BPK RI, pelajar, mahasiswa, pecinta sejarah, dan masyarakat umum. Acara diawali dengan sambutan oleh Kepala Museum BPK RI, Dicky Dewarijanto.
Pada paparan materi, Asep menjelaskan konsep sejarah yang sesungguhnya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Asep menambahkan sejarah berguna sebagai sumber belajar, motivasi, dan semangat perubahan. Sejarah juga mempunyai kontribusi untuk memperbaiki hari ini serta mempersiapkan dan mengubah masa depan. Tidak kalah penting, sejarah juga berguna sebagai alat pemersatu bangsa.
Menurut Asep, manusia di era sejarah meninggalkan rekam jejaknya dalam bentuk tulisan pada batu prasasti, daun lontar, lembaran kertas, buku, dll. Sementara manusia di era modern hingga era post-modern, manusia meninggalkan tulisan pada media cetak, termasuk buku, gambar fotografi, videografi, dan dalam bentuk suara/audio.
Asep juga memaparkan Digital Mindset Capabilities harus dipelajari dan dikuasai agar kekuatan atau potensi menjadi keunggulan. Digital mindset capabilities tersebut antara lain kreatif dan inovatif, ethic and safety, strategis, adaptif, dan kolaboratif. Dalam menulis sejarah di era sekarang ini, Asep menjelaskan bahwa dalam menulis sejarah harus selektif dalam pemilihan topik (mempertimbangkan kedekatan emosional dan kedekatan intelektual); menyeleksi sumber dengan melakukan kritik sumber (ekstern &intern); memerlukan kemampuan atas teori dan metodologi; mengumpulkan sumber relevan yang akan memudahkan tahap berikutnya; menafsirkan fakta dengan menganalisis dan sintesis, serta imajinasi yang kuat; dan mengabadikan karya sejarah dalam bentuk konten digital atau audio visual.
Asep juga memberikan tips dalam membangun konten, yaitu mengenali target audience dan media sosial yang digunakan, menguasai aplikasi pengolah gambar dan video, membangun konten yang kuat sesuai passion dan yang dibutuhkan masyarakat, melakukan komunikasi dua arah (membangun interaksi, menguasai berbagai bahasa, dan mengajak audience yang terlibat), konsisten, berkolaborasi (membangun komunitas, sinergis, dan kolaboratif), dan yang terakhir memulai dari sekarang.
Antusiasme peserta terlihat dalam sesi tanya jawab. Webinar ini ditutup dengan kuis dan tersedia hadiah menarik bagi peserta yang beruntung.
Dengan adanya webinar Rekam Jejak Menulis Sejarah ini, peserta diharapkan dapat mengikuti Lomba Video Klip Sejarah BPK dalam rangka menyemarakkan HUT RI ke-76. Lomba ini dibuka untuk dua kategori: umum dan BPK. Kategori umum memiliki tema sejarah BPK, sedangkan kategori BPK memiliki tema sejarah perwakilan BPK.