Pada hari Minggu, 27 Oktober 2024, digelar babak final Festival Dongeng Remaja Tingkat Jawa Tengah dan DIY. Festival ini diselenggarakan untuk memperingati Bulan Bahasa yang jatuh setiap bulan Oktober. Acara ini merupakan kolaborasi kegiatan antara Museum BPK RI, Rumah Literasi Aruna, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, dan Balai Bahasa Provinsi Yogyakarta. Tujuan utama dari festival ini adalah untuk merawat dan menyampaikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam dongeng, sekaligus menjadi sarana pengembangan bakat, ekspresi, dan kreativitas remaja.
Festival ini dimulai dengan babak penyisihan yang dilaksanakan secara daring. Para peserta yang berusia 12 hingga 18 tahun diminta untuk mengirimkan video mendongeng berdurasi 6-8 menit. Dari total 131 peserta yang mendaftar, hanya 10 finalis terpilih yang berkesempatan tampil langsung di depan dewan juri dan penonton pada babak final di Museum BPK RI.
Pada babak final, para finalis menunjukkan kepiawaian mereka dalam mendongeng. Mereka membawakan dongeng dengan kisah yang mengandung nilai-nilai luhur namun disampaikan dengan ringan lewat kreasi masing-masing. Mereka juga tampil mengenakan kostum serta alat peraga yang unik. Lomba ini tidak hanya menguji keterampilan mendongeng, tetapi juga kemampuan untuk mengembangkan cerita dengan ekspresi dan imajinasi ala remaja.
Di akhir acara, para juri menetapkan para pemenang Festival Dongeng Remaja 2024. Juara pertama diraih oleh Faizah Hasna Asysyahidah dari SMP Negeri 2 Magelang, disusul oleh Aisyah Syafira PW dari SMA Negeri 1 Surakarta yang meraih juara kedua, dan Anissa Almareta dari SMA Negeri 2 Salatiga yang berhasil meraih juara ketiga.
Selain lomba, acara ini juga memberikan kesempatan bagi para finalis, pendamping dan para penonton untuk berkeliling ke Museum BPK RI. Kegiatan ini bertujuan agar mereka lebih mengenal sejarah Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia sebagai salah satu lembaga negara yang dulunya berdiri dan berkantor pertama kali di Kota Magelang. Dengan demikian, festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi tentang sejarah dan budaya. Sesuai dengan tema acara “Mendongeng: Merawat Nilai-nilai Luhur”, acara ini diharapkan dapat menyebarkan banyak pembelajaran melalui mendongeng.